Minggu, 07 April 2013

SEDEKAH NGGA BOLEH NGAREP BY USTADZ YUSUF MANSYUR

Tambahin terus ilmunya tentang sedekah, sabar, ikhlas, syukur, hingga tawakkal, do’a dan ibadah. Hingga Allah berikan hikmah-Nya.

(Jamaah) 0816167xxxx...

Formula 10x dan Ilmu NGISING Akhi “N….”

Hari ini saya sadar kesalahan saya. Tentang formula 10x.. Dan tentang ikhlas…
Now I find the answer. From a simple kid’s song, Kasih Ibu.
Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
TAK HARAP KEMBALI
Bagai sang surya menyinari dunia

Jika saya bersedekah 250 juta kemudian berharap kembali 2,5 M di dunia ini untuk biaya F&T to chase their dream to Cambrigde (for finishing Computer Science – Fariz, and School of Business – Tifa) and to Cairo ( for finishing their hafizh and hafizhah ) just here, in this uncertain world. Oh my god, what a stupid i am. My lord offers me a long lasting relationship and his love, whereas i just choose a short wealth: 2.5 billion. Dumb me I got the deep insight this morning. If I sincere choose the long lasting relationship not only in here but until in the here after with my lord. He will give everything to me.

(Ustadz) Persoalan meminta sama Allah itu bukan persoalan ikhlas atau tidak ikhlas. Itu persoalan ibadah. Meminta adalah do’a. Silahkan saja sedekah tanpa berharap. Tapi kalau sedekah sambil berharap, maka dapat dua ibadah; pahala sedekah dan pahala berharap. Namun kita tidak boleh memaksa, hanya boleh meminta dah berharap. Dan bukanlah disebut meminta dan berharap, kecuali yakin bahwa apa yang diminta dan yang diharap adalah bisa dikabulkan. Ilmu penyertanya adalah sabar, tawakkal, juga ikhlas. Termasuk ikhlas bila Allah tidak mengabulkan. Husnudzan kepada Allah adalah seninya. Yakinlah Allah Maha Tahu apa yang terbaik. Sementara itu, mengikuti seruan-Nya, percaya akan janji-Nya; yang akan mengganti 2x, 10x, 700x, lebih banyak lagi, atau mengganti dengan yang lebih baik, adalah juga sebuah keutamaan. Tauhid itu. Percaya sekali sama Allah. Saking percayanya ya kita ikuti seruannya. Dan apa sebutannya kalo bukan ikhlas juga? Nyari duit setengah mati, tiba-tiba ketika datang ta
waran bersedekah dari Allah dengan janji akan dilipatgandakan-Nya, lalu kita percaya? Hingga kita menyerahkan semuanya? Apa gak di sebut ikhlas tuh? Bahwa kemudian jangan meminta hanya dunia, itu betul. Minta juga ampunan-Nya, keselamatan dari-Nya, kasih sayang-Nya, bisa hafal qur’an, bisa istiqomah, bisa tambah sehat. Pengetahuan akan ilmu konversi juga penting. Sesiapa yang sedekah 1 di kali 10. Lalu sepuluhnya gak dapet, pertanyaannya: benarkah gak dapat? Apakah itu dikarenakan bodohnya kita? Sesungguhnya Allah sudah membalas. Hanya balasannya kita gak paham hingga bertambah ilmu kita dan hikmah. Juga ketika kita baik sangka. Subhanallah, betapa rahasia ilmu Allah itu luas sekali. Belum lagi kalau bicara bahwa ternyata bayaran Allah itu terus dan terus. Kita anggap udah gak akan dibayar lagi. Ternyata setelah kita malah lupa sama do’a kita, eh Allah tetep kabulkan. Rupanya, “panen” pertama, bukan ke apa yang kita minta. Sementara kita bersabar, rupanya tanaman kita panen
yang kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sampailah pada apa yang kita minta. Waba’du, meminta kepada Allah, tidaklah salah. Demikian juga berharap dari-Nya. Gak sedekah aja, boleh meminta, boleh berharap. Apalagi dengan bersedekah, tambah boleh meminta, tambah boleh berharap. Sesiapa yang berdo’a dengan amal soleh sebagai pendahuluannya, jelas akan lebih bertenaga do’anya. Dan amal soleh itu banyak, sedekah adalah hanya salah satunya. Begitupun do’a. Do’a akan menjadi pendorong yang hebat buat sedekah. Jangan hanya bersedekah. Tapi juga berdo’a. Di rawat itu sedekah dengan do’a. Jangan ditinggal begitu saja. Meskipun saya yakin, seperti biji cabe, yang di aurin aja dia tumbuh, namun jika dirawat, dikawal, hingga ia tumbuh banyak dan bagus, adalah sebuah keutamaan yang lain adanya. Selamat menuntut ilmu terus, terus, dan terus. Hingga sampai kepada hikmah yang kita mintakan dari Allah datangnya. Amin.

(Jamaah) Not only for what I explicitly mention, but even one I am not yet mention or ask via my du’a. He really knows what I need before I say to. So the main point for me is : How to win my Lord’s heart. Once Allah loves me, it is no need for me to worry anymore. He himself is enough for me. For a sincere charity, my brother teach me about ILMU NGISING. I am always thinking of it when I’m sitting onto my closet. And at last I got it when my elder brother Anto said to me : “Erny, the key to overcome all of your sorrow is to SINCERE. Put it in your heart and in your every single breath”.
I asked : “What is a sincere then?”
Anto said : “A sincere is something like ‘ngising’, you know? It is dirty to to talk to the other or even to remember it”
Allahu Akbar.
And my tears is flowing realizing all my fault in walking into my lord. I was in a miss direction. I was going away from Him, and I didn’t realised.

(Ustadz) Emang juga diam aja Allah udah akan aturin. Tapi kita ga dapet pahala do’a. bahkan do’a itu kepalanya ibadah. Jika ibadah, ibadah doangan, kaga berdo’a, maka kita hanya ampe leher. Itu ibadah ga ada kepalanya. Dengan berdo’a, itu menyatakan kelemahan kita juga di hadapan Allah Yang Begitu Kuasa. Sekaligus pernyataan-pernyataan menghamba, penuh harap, menjadikan Allah sandaran, dan lain-lain. Masya Allah dah. Rugi mereka yang ga mau berdo’a. Sedang do’a sendiri adalah sebuah ibadah tersendiri. Dan bahkan do’a adalah perintah Gusti Allah langsung. Ayat-ayat tentang do’a tidak hanya di satu ayat. Tapi di banyak ayat. Dan tidak ada do’a yang tidak dikabulkan kecuali ia menjadi pengampunan buat yang berdo’a, menjadi penolak bala, dan disimpan sebagai kebaikan yang lain dari hal yang tidak diminta. Nah, apakah yang tidak berdo’a bakalan dapat keistimewaan yang berdo’a? tentu saja tidak. Alhamdulillah. Saya sengaja berkenan jawab, sebab saya mau taro di website www.wisataha
ti.com, di kuliahonline, di kuliah dhuha, di BB, di Facebook, dll. Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar